Woah.. Lama juga nggak nulis di sini ya. 😀
Masih dalam suasana pandemi, kali ini saya mau cerita bahwa kemarin saya iseng coba OpenLiteSpeed di RunCloud buat menjalankan blog ini.
Dasarnya cuma penasaran sih, karena dapat email dari RunCloud yang mengabarkan bahwa pengguna sudah bisa menjalankan WordPress dengan OpenLiteSpeed. Jadi langsung saja saya coba dengan blog ini, untuk blog yang menopang kehidupan belum berani lah ya. 😀
Meskipun saya nggak begitu tau perbedaan dengan NGINX dan seberapa mudah mengelolanya, tapi setelah baca klaim dari OpenLiteSpeed koq saya tertarik. 😀
Begitulah kira-kira perbandingannya dengan NGINX dan Apache, menggiurkan bukan? Apalagi setelah Google ketok palu bahwa Core Web Vitals jadi faktor sangat penting buat SEO.
OpenLiteSpeed di RunCloud
Cukup siapkan VPS yang sudah terpasang Ubuntu 16.04 atau yang lebih baru, akan lebih mudah kalau pakai layanan populer seperti DO, Vultr, UpCloud, dan lain sebagainya karena bisa deploy server langsung dari RunCloud.
Berhubung saya pakai VPS murah dari DesiVPS, saya harus masukkan IP dan root password untuk menyambungkannya dengan RunCloud.
Langkah-langkahnya nggak usah saya ceritakan ya, wong tinggal klak-klik tiba-tiba blog sudah jalan. Yang jadi catatan penting cuma masalah migrasi konten dari server lama, nah ini bisa diatasi dengan UpDraft Plus, plugin yang dicintai jutaan pengguna.
Setelah blog berjalan, tinggal install LiteSpeed Cache pada WordPress. Dengan plugin ini, ternyata saya nggak perlu pasang plugin optimasi yang lain, karena plugin ini sudah punya fitur lengkap, seperti Image Optimization dan Database Optimization, pengaturan cache-nya juga sangat lengkap.
Hasil Benchmark
Demikian, semoga harimu bahagia.