Rencana cukup mendadak, ndak ada sebulan, waktu lihat kalender koq ada yang menarik, yaitu tanggal 8 Februari warnanya merah. Ide langsung muncul begitu saja, diskusi sebentar sama istri, lalu eksekusi. Bikin rute pakai Google Maps, cek medan di Street View. Gambaran rute sudah ketemu, yaitu Jogja-Bandung via jalur selatan. Nah, tinggal atur pemberhentiannya.
Hari pertama, Cilacap
Berangkat dari Jogja sekitar pukul 7 pagi, mampir beli sarapan dulu di Indomaret, lalu meluncur ke arah Wates. Setelah melewati kota Wates, lalu YIA, masuk ke JJLS, jalannya semakin banyak lubangnya. 🙁
Lurus terus ke barat sampai daerah Karangbolong, yang menarik adalah sekarang jalan menuju Ayah sudah bagus, karena beberapa tahun yang lalu saya lewat cukup mengerikan. Kalau naik-turunnya jelas ndak bisa dihilangkan, tapi paling ndak jalannya halus dan lebih lebar.
Sampai Cilacap sekitar pukul 1 siang, langsung makan di Rumah Makan Sari Laut yang berada di dalam area Teluk Penyu. Ndak usah bahas makanannya ya, karena lidah saya kurang valid kalau masalah rasa. Adanya cuma enak dan enak banget. 😂
Selesai makan menuju Aston Inn Cilacap, lokasinya ndak jauh dari Teluk Penyu, tinggal ke timur sedikit saja.
Sorenya kami jalan-jalan ke Teluk Penyu, banyak perahu nelayan, sempat bingung mau duduk di mana, akhirnya menyusuri jalan dari timur sampai barat, dan nemu spot yang lumayan ramai dan sedikit perahunya.
Pesan teh anget, tahu, dan mendoan. Kami duduk-duduk sambil foto-foto. Ombaknya kecil, jadi suaranya ndak terlalu bising.
Hari mulai gelap, kamu pun kembali ke hotel.
Hari kedua, Rancabuaya
Perjalanan dari Cilacap cukup menarik, karena jalannya lumayan panjang dan kebanyakan lewat pinggir pantai. Meskipun view lautnya ndak bisa dinikmati, tapi jalannya bagus dan sepi.
Tujuan kami adalah Negla Beach Villa. Cukup dekat dengan pantai, pas di bukit atasnya pantai. Sore hari dapat pemandangan senja yang oke banget. Kami cuma duduk-duduk di tepi bukit sampai gelap. Posisinya lumayan tinggi, jadi kelihatan laut luas dengan banyak perahu nelayan.
Hari ketiga, Pangalengan
Dari pantai kami naik ke arah utara menuju Pangalengan, jalannya istimewa, sekitar 60 km meliuk-liuk naik-turun. Tujuannya adalah Taman Langit Pangalengan, sebuah camping ground di tengah kebun teh. Sampai Taman Langit sudah cukup siang dan pas banget hujan deras. Padahal dari tempat parkir sampai ke tenda cukup jauh dan melewati jembatan kayu yang panjang.
Seru banget sih, untung saja anak paling kecil ndak minta gendong. 😀
Kesan bermalam di Taman Langit biasa saja sih, dari pemandangan sih oke, tapi dari penataan tenda dan fasilitas tendanya sendiri kurang oke. Bagi kami yang suka camping di tempat sepi, penataannya terlaluu padat, jadi kurang bisa menikmati camping-nya. Ditambah lagi ada karaoke dari siang sampai malam. 😐
Hari keempat, Bandung
Sejak memilih Bandung sebagai tujuan road trip kali ini, entah kenapa koq pengen ke Braga, jadi ya kami pilih hotel di sana. Sempat makan batagor dulu sebelum ke hotel, lalu sore hari kami jalan-jalan di Braga. Saya kira lumayan panjang, eh ternyata baru jalan sebentar sudah sampai ujung. Akhirnya ya langsung cari tempat makan.
Setelah makan kami kembali ke hotel. Memang kurang sih di Bandung cuma semalam, seharusnya dua malam lebih oke.
Hari kelima, Lembang
Dari suasana kota kami menuju pegunungan lagi, tujuannya adalah Tangkal Pinus, sebuah camping ground yang cukup viral lah. Sering banget muncul di sosial media. Sebelum ke Tangkal Pinus kami mampir dulu ke Lembang Park & Zoo, lumayan lah koleksi binatangnya.
Di Tangkal Pinus ini penataan tendanya oke banget, jarak antar tenda agak jauh. Kami bisa menikmati keseruan tanpa mengganggu dan diganggu tenda sebelah. Masih-masih tenda juga disediakan tong untuk menyalakan api unggun.
Ini jadi pengalaman pertama kami camping di bawah pepohonan, di dalam hutan pinus. Suasana malamnya oke banget, ada penerangan di setiap tenda. Meskipun kami harus tidur seperti pindang karena tenda yang dipesan memang kecil. 😀
Hari keenam, Semarang
Sebelum turun dari Lembang, kami sempatkan mampir ke Tangkuban Perahu, mumpung dekat.
Dari Tangkuban Perahu langsung mengarah ke Subang, lalu masuk tol menuju Semarang. Hari itu kami seharian di jalan, karena saya ini ngantukan, jadi cukup menakutkan kalau jalan di tol.
Berhenti di rest area tiga kali, sampai Semarang sudah maghrib. Kami menginap di Oak Tree Emerald, Gajah Mungkur. Hotel cukup tua, furniturnya klasik. Malam itu agendanya adalah tidur. 😀
Hari ketujuh, Jogja
Waktunya pulang, awalnya mau lewat tol lagi, tapi karena mau mampir makan di Tahu Baxo Bu Pudji Ungaran jadi ya lewat jalur biasa saja.
Alhamdulillah sampai rumah masih sore, perjalanan diberi kelancaran.
Selanjutnya entah mau kemana lagi, saya masih penasaran dengan jalur selatan menuju Banyuwangi.
Demikian dan terima kasih, perjalanan jauh itu mendekatkan kita pada rasa syukur.