web analytics

Camping #5: Klangon

Yup, baru 5 kali saya camping sama keluarga, terakhir kali kami camping bulan Agustus tahun lalu, dan yang 1-4 lupa menuliskannya. Karena anak pertama sudah sibuk sekolah dan berbagai macam kegiatan, jadi cukup pelik untuk mencari waktu yang pas.

Tanggal 22-23 Januari 2023 akhirnya saya camping lagi, kali ini berlokasi di Klangon, kaki Gunung Merapi bagian tenggara. Ketinggian sekitar 1250 mdpl menurut Garmin saya, udara cukup dingin di malam hari, tapi masih bisa dinikmati. Mungkin karena belum masuk musim kemarau jadi ndak dingin-dingin amat. Angin dan hujan kadang-kadang datang.

Saya baru bisa berangkat ke Klangon pukul 8 malam karena pagi sampai sehabis Maghrib anak pertama saya harus mengikuti ujian kenaikan tingkat karate. Pengalaman pertama naik Klangon malam-malam, setelah Watu Gedhe Bronggang jalan mulai sepi dan terasa elevasinya. Sampai di Klangon pukul 21.00, teman-teman sudah sampai sana dan tenda juga sudah terpasang rapi. Ramai, karena memang hari libur. Ada banyak tenda sampai bagian atas.

Anak-anak tertidur di perjalanan, jadi biar saja nunggu di mobil, kebetulan waktu datang mobil ndak bisa mendekat ke tenda. Tenda segera saya dirikan dengan bantuan teman-teman, Alhamdulillah cukup cepat. Justru paling lama adalah waktu memompa kasur angin, wkwk. Pompa portable yang saya beli terlalu kecil, mungkin ada 30 menitan kasur baru bisa digunakan. Payah.

Tenda sudah siap, anak-anak langsung masuk, makan dulu baru tidur. Istri saya beli nasi goreng dari rumah, karena ndak mungkin masak malam-malam.

Pemandangan malam dari Klangon cukup oke, lampu-lampu di kota kelihatan, kadang tertutup kabut.

Area camping Klangon luas banget dan malam itu penuh. Bagi saya yang lebih suka tempat sepi sebenarnya kurang syahdu. Tapi ya mau gimana lagi, waktunya memang pas liburan.

Pagi datang, matahari terbit bagus banget. Udara masih dingin, teman-teman menyalakan api unggun dari kayu-kayu seadanya. Sebenarnya sih saya berencana membawa kayu bakar, tapi karena tokonya sedang renovasi jadinya ya ndak jadi bawa. wkwk.

Dari pagi menuju siang udara mulai memanas, puncaknya waktu tengah hari. Puanas, langit terbuka lebar, matahari menyala. Tertolong angin masih terasa dingin, tapi kulit tetap terbakar. Untung saja ada pohon di dekat tenda, jadi bisa santai-santai di bawahnya.

Saya dan istri memang berniat pulang sore, sehabis Ashar tenda saya lipat, barang-barang kembali saya bereskan. Tapi masih malas untuk pulang, akhirnya kami ngopi sebentar dan anak-anak makan Mie Sedaap Cup.

Pukul 17.00 kami meninggalkan Klangon, udara sudah mulai dingin lagi.

Lain kali semoga bisa camping lebih lama lagi di Klangon, waktu musim kemarau. Insya Allah.

Lokasi Klangon