Jadi gini..
Selama ini sebenarnya saya cukup heran dengan banyak orang yang sepertinya dijejali dengan hal-hal negatif ketika menggunakan internet. Di Facebook ketemu temennya yang bagi-bagi gambar ber-quote yang syukur-syukur isinya motivasi, apesnya dapat sebaran kebencian yang nggak enak dibaca.
Kadang saya ketemu juga sama orang yang begitu up-to-date soal politik. Bukan dari baca berita, tapi dari sebaran di grup WA. Hadeh-hadeh.
Internet itu tempat yang sangat luas, di dalamnya campur aduk antara yang baik dan yang buruk. Nah, karena perilaku beberapa orang masih sebagai penikmat, maka mereka berpotensi sebagai korban penerima informasi. Kalau nggak dari temennya sendiri yang berjari gesit menyebar kabar burung, ya korban dari rekomendasi layanan media sosial. Sekarang, semua mesin media sosial menyodorkan konten yang menurut pertimbangan algoritma sesuai dengan preferensi pengguna.
Kalau kamu pernah buka berita kriminal, lalu FB menyodorkan konten serupa dan kamu membukanya, ya sudah kamu akan mendapatkan sodoran-sodoran serupa setelah itu. Terus begitu sampai kamu pikir negara ini isinya kriminal semua.
Makanya, kita harus membatasi informasi. Dibatasi dengan topik-topik yang disukai. Atau jangan-jangan kamu memang suka konten kriminal. LOL.
Cara membatasinya gampang, saya sudah melakukannya sejak lama. Ini cuma soal follow dan unfollow.
Oh iya, saya akan membahas layanan atau aplikasi yang spesifik ya, antara lain Google App, Facebook, Twitter, Feedly, dan Medium. Karena setiap aplikasi buat saya beda fungsinya, serunya Facebook itu beda dengan Twitter, dan kontennya Google App itu beda dengan Feedly dan Medium.
Google App
Aplikasi ini sepertinya sudah pre-installed pada beberapa merk smartphone ya, fitur yang saya pakai bukan pencariannya, tapi discovery-nya. Rekomendasi dari Google App menurut saya sangat bagus, “melatih”-nya juga mudah dan cukup cepat. Kalau saya suka saya pilih “More”, kalau nggak suka ya “Less”.
Jadi saya bisa mendapatkan konten yang saya suka melalui rekomendasi yang diberikan Google App.
Cara saya mungkin agak nggak cocok bagi sebagian orang ya, yaitu dengan unfollow orang-orang diganti dengan follow fanpage yang menurut saya bermanfaat dan sesuai dengan preferensi saya.
Saya nggak perlu meng-unfollow semua teman-teman di FB, cukup beberapa saja. Lalu like beberapa fanpage yang saya sukai, dan “latih” mesin rekomendasi FB sampai yang disodorkan adalah konten yang saya sukai.
Jangan pernah berinteraksi dengan konten yang nggak kamu sukai. Hemat like-mu untuk hal-hal dan orang-orang yang kamu sukai.
Kalau di smartphone, hal pertama yang saya lakukan adalah memasang aplikasi pihak ketiga, atau dulu sering disebut dengan Twitter client. Saya pakai Flamingo dan Fenix 2. Keduanya berbayar, tapi cuma sekali aja koq bayarnya, dan oke aplikasinya.Sedangkan kalau di laptop saya masih suka pakau Twitter web, setelah Twitter masih mengijinkan pengguna untuk menikmati secara kronologis dan nggak nemu Twitter client yang pas di Windows 10.
Sebenarnya ini preferensi pribadi sih, saya suka Twitter yang kronologis, timeline mengalir terus tanpa ada tweet kemarin tiba-tiba muncul di timeline. Mau diselipin iklan ya monggo, wong misalnya harus langganan juga saya mau koq. 😀 Di Twitter saya cuma follow beberapa teman, banyak ding. Tapi saya nggak segan unfollow kalau memang tweet-nya nggak menyenangkan. Twitter itu lebih ke cerita, saya suka kalau orang nulis cerita, entah cuma pendek atau panjang, entah cuma misuh atau menulisnya dengan runtut. 😀
Saya pakai Twitter buat nengok “keramaian” di internet sih, karena bagaimana pun Twitter tetap paling cepat untuk mengetahuinya. Contoh sederhana, saya koq merasa barusan ada gempa ya, nah saya buka Twitter, oh ternyata memang beberapa orang ngetuit gempa. 😀
Feedly
Tool yang satu ini memanfaatkan fitur kuno dari sebuah website, yaitu RSS. Jadi dengan Feedly ini saya bisa mengikuti banyak blog sekaligus melalui RSS.
Nggak ada rekomendasi konten di Feedly, semua terserah saya mau mengikut blog apa. Satu-satunya rekomendasi dari Feedly hanya menampilkan blog-blog yang berhubungan dengan blog yang saya ikuti.
Feedly saya pakai buat memonitor berita tentang hal-hal yang saya sukai dari blog-blog yang saya sukai, misalnya Android, gadget, sepeda, dan ekonomi.
Medium
Satu hal yang saya sukai dari Medium adalah kontennya yang mencerahkan, maksudnya kebanyakan kontennya ditulis oleh orang yang memang menguasai topik tersebut atau pengalaman pribadi berdasarkan riset sendiri atau orang lain.
Kalau buat saya, membaca konten Medium seperti membaca rangkuman dari beberapa hasil riset yang ditulis dengan bahasa yang lebih menyenangkan. Bahasanya Inggrisnya itu insightful.
Demikian dan terima kasih.
Selalu ingat:
Jangan lugu-lugu di internet.
Padahal saya ngenteni tips yang untuk P*rnH*b e. Kok malah ndak ada ya. Atau memang dirahasiakan? 😀
Apa perlu dibagikan tips agar bisa akses tp tetep kenceng? 🤣🤣🤣