Firefox adalah salah satu browser paling legendaris, saya kenal internet bersamaan dengan browser yang satu ini, dan Internet Explorer tentunya :|. Tapi sudah lama saya tinggalkan karena hati saya lebih memilih Chrome, browser bikinan Google. Ya lebih nyaman saja pokoknya.
Lalu beberapa hari yang lalu Mozilla merilis Firefox Quantum, dan tertariklah saya mencobanya. Meskipun belum resmi dirilis pada Firefox versi stable, kita bisa mencobanya dengan Firefox versi Beta atau Developer.
Dengan iming-iming kecepatan yang katanya 2 kali lebih kencang daripada Firefox yang belum Quantum, maka saya sudah niat ingin migrasi dari Chrome ke Firefox.
Setelah terpasang, saya langsung import semua data dari Chrome, termasuk cookies-nya. Akhirnya keadaan menghentikan saya, beberapa add-on penting nggak tersedia di Firefox. Syedih gan. Mengingat pekerjaan saya butuh semua itu, dan rasanya wagu kalau saya pakai Firefox, tapi pas harus pakai tool tersebut saya buka Chrome lagi :|.
Kesimpulannya, ah sudahlah… Pakai Chrome saja.
UPDATE: Sekarang saya beneran pindah ke Firefox. 🙂 wkwk.