Entah sejak kapan saya koq pengen banget ke Madura, saya juga sudah bilang ke istri, kapan-kapan mau road trip ke Madura. Setelah sekian lama, akhirnya diasih kesempatan buat road trip, pas liburan sekolah anak-anak.
Pilih-pilih tanggal, ketemu tanggal 5 Juli buat start dari Jogja. tujuan pertama adalah Surabaya, karena kami malah belum pernah nginep di Surabaya.

Beruntung pintu tol Prambanan sudah dibuka, jadi perjalanan ke Surabaya kemarin rasanya cepet banget. Meskipun saya bukan aliran yang ngebut di tol, tapi lumayan lah sekitar 5 jam sudah sampai di Rawon Pak Pangat. 😀
Di Surabaya renacanya mau naik perahu malam-malam di Kalimas, dari Taman Prestasi menuju Monumen Kapal Selam. Tapi kami kurang beruntung kehabisan tiket. Akhirnya kami jalan kaki menuju Monumen Kapal Selam, alhamdulillah masih bisa masuk dan nonton film dokumenternya.
Pulang dari Monumen Kapal Selam kami mampir makan malam di Depot Tanjung Api sebelum ke hotel.
Tanggal 6 Juli, sekitar jam 11 kami mulai perjalanan menuju Madura. Targetnya cuma nyebrang lalu makan Bebek Sinjay 😀
Sebelum ke Bebek Sinjay kami mampir dulu ke Jaddih Hill, ini adalah sebuah bekas tambah batu putih. Mirip sama Tebing Breksi lah kalo di Jogja.

Selesai makan bebek, tujuan selanjutnya adalah Lumajang. Kami mau menginap di sana. Dapat hotel lawas, namanya Hotel Gajah Mada. Eksteriornya memang kelihatan sudah tua, untungnya interior kamar sudah direnovasi jadi lebih modern.
Semalaman kami ndak kemana-mana, cuma makan di restorang hotel saja. Padahal hotel ini deket banget sama Alun-Alun Lumajang. 🙁
Pagi harinya, tanggal 7 Juli kami lanjut jalan menuju Kawah Ijen, rencana kami mau menginap di Bobocabin Kawah Ijen. Dari Lumajang menuju arah timur, lewat Jember, lalu ke utara lewat Bondowoso.

Sebenarnya kami pernah lewat Bondowoso ini tahun 2022, waktu pulang dari Banyuwangi. Nah, ini arah kebalikannya, kami dari Bondowoso naik ke Ijen. Jalannya masih sama, kecil, seru, dan nanjak. 😀
Sampai di Kawah Ijen sekitar jam 3 sore, langsung masuk kamar, ternyata Bobocabin ini konsepnya oke banget ya. Keren pokoknya.
Kebetulan suhu Pulau Jawa pas dingin-dinginnya, dan Garmin menunjukkan 1900-an mdpl. Jelas saja malam sampai pagi kami kedinginan, padahal sudah pakai jaket dan selimutan. 😀
Pagi tanggal 8 Juli, kami sarapan Indomie di Paltuding. Jalan kaki saja, karena memang deket banget.

Agak siang kami menuju Kawah Wurung dan Air Terjun Kalipait.
Dua-duanya unik, Kawah Wurung punya pemandangan 360 derajat savana yang bagus banget, Air Terjun Kalipait punya air yang warnanya hijau karena mengandung belerang yang tinggi.
Sorenya kami menuju Banyuwangi buat menginap di rumah saudara.
Tanggal 9 Juli, pagi hari kami jalan-jalan ke Pantai Boom. Areanya ternyata sudah dibangun, sekarang rapi dan tertata jalannya. Hal yang saya sukai dari pantai di Banyuwangi adalah ndak ada ombak, khusus pantai yang menghadap ke selat ya.
Kamis, tanggal 10 Juli kami melanjutkan perjalanan ke Prigen. Ini dalam rangka menuju Jogja sih, tapi karena saya ngantukan, jadi dipotong di Prigen.

Kami menginap di Royal Tretes View Hotel, sebuah hotel yang cukup tua sih kalo dilihat dari interiornya. Masih cukup terawat, cukup banget buat istirahat semalam sebelum lanjut lagi ke Jogja.
Tanggal 11 Juli, akhirnya kami menuju Jogja, dari hotel cuma 15 menitan sudah masuk tol. Targetnya sih bisa jumatan setelah keluar tol Ceper, ternyata salah perhitungan, jadi kami keluar tol dulu di Ngemplak buat jumatan, lalu lanjut lagi.

Karena kami pulang ke Gunungkidul, rumah bapak-ibu, kami mampir makan siang di Rumah Makan Bu Mayar Cawas. Ayam goreng trancamnya top. 😀
Tanggal 11 Juli kami baru pulang ke rumah.
Pas seminggu road trip.
Hal yang paling terasa setelah sampai rumah adalah rasa syukur.
Bisa selamat pulang dengan utuh setelah di jalanan berhari-hari tentu karena masih dilidungi Allah.
Semoga masih diberi kesempatan buat road trip lagi, ujung barat Pulau Jawa mungkin. 🙂
Leave a Reply